Di tengah meledaknya lagu Ujuni Ngolukhon justru terselip rasa sedih di hati Denny Siahaan, sang pencipta lagu. Sebab, ibunda tercinta br Situmeang, yang menjadi inspirasi terciptanya lagu Ujuni Ngolukhon belum sempat melihat dan menikmati kepopuleran lagu tersebut. Ibunda tercinta keburu dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa.
Bagi masyarakat Batak, lagu Ujuni Ngolukhon sudah tidak asing lagi. Lagu ini dipopulerkan oleh Artis Batak asal Kota Pandan, Tapanuli Tengah, Putri Silitonga. Hampir semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orangtua hafal dengan lagu ini. Makna yang terkandung di dalam lagu ini sungguh sangat dalam, menggugah hati siapapun yang mendengarnya.
Tidak dapat dipungkiri, lagu ini menembus pasar blantikan musik Batak di Tanah Air. Bahkan sudah dijadikan seperti lagu wajib dalam setiap acara atau pesta orang Batak. Namun, di tengah melejitnya lagu ini, mungkin tidak banyak yang tahu, siapa sosok pencipta lagu ini. Dan apa yang mendasarinya hingga menuliskan lagu yang berisikan petuah ini.
“Proses penciptaan lagu ini sebenarnya cukup singkat, yakni tahun 2002 lalu. Di mana Putri Silitonga saat itu masih SMA kelas II di Sibolga. Pada tahun itu juga, lagu ini sudah sering dibawakan Putri Silitonga pada acara pesta-pesta dan juga acara hiburan, hanya saja gaungnya masih sekitar kota Sibolga-Tapteng,” kata Denny mengawali perbincangannya dengan BATAKPOS di salah satu kedai kopi di Sibolga, baru-baru ini.
Menurut pria berusia 42 tahun ini, lagu tersebut terinsiprasi saat ayahnya dalam kondisi sakit akibat kecelakaan. Kaki dan tangan ayahnya patah, sehingga harus dirawat total. Dalam proses perawatan inilah, muncul kejenuhan kepada anak-anaknya untuk menjaga dan merawatnya. Maklum saja, sang ayah harus diantar ke kamar mandi, dimandikan hingga disuapi makan karena kondisi tersebut.
“Setiap kali kami mengeluh dan merasa jenuh merawat ayah, ibu selalu menasehati kami agar berbuat yang terbaik kepada orangtua, karena tidak ada lagi gunanya berbuat baik jika orangtua sudah meninggal. Jadi disaat hiduplah berbuat yang terbaik kepada orangtua. Itulah selalu nasehat ibu kepada kami anak-anaknya. Dan nasehat itulah yang selalu terngiang di benak saya sehingga dengan sendirinya tercipta syair lagu Ujuni Ngolukhon,”ungkapnya sedih.
Setelah lagu itu tercipta, ayah tiga anak ini pun mengajak Putri Silitonga untuk menyanyikannya. Alhasil, lagu tersebut langsung diterima masyarakat Sibolga-Tapteng. Ketika Putri rekaman ke Jakarta, Lagu Ujuni Ngolukhon yang menjadi sample dan ternyata meledak di pasaran pada tahun 2006 lalu hingga saat ini.
Namun, di tengah melejitnya lagu karya Denny ini, ia masih menyimpan kesedihan di hati. Sang Ibunda br Situmeang dipanggil sang pencipta mendahului Ayah yang sudah sakit-sakitan. Peristiwa memilukan itu terjadi pada tahun 2002. “Setiap saya mendegar lagu tersebut, saya sedih, di dalam benakku terlintas kenapa Ibu saya tidak sempat mendegarkan lagu ini. Suksesnya lagu ini berkat nasehat orangtua saya khususnya Ibu saya yang selalu menasehati saya. Bagi mu ibu, lagu ini tercipta,” ungkap Denny sembari mengusap air matanya.
Royalty dan Launching Lagu Baru
Suksesnya lagu hasil karya Denny Siahaan ini tidak membuat dirinya sombong dan di atas angin. Kepribadiannya sehari-hari tetap sama seperti dulu kala, dan itu diakui oleh teman-teman Denny. Kehidupan Denny sehari-harinya sangat sederhana, profesinya yang juga seorang jurnalis dan penyiar di radio RRI Sibolga cukup membuatnya dikenal masyarakat luas.
Dengan suksesnya lagu buah tangan Denny, royalty yang Ia terimapun terus mengalir bak aliran sungai. Bebeberapa artis Batak dan trio turut menyanyikan lagu hasil ciptaannya ini. “Lagu ini sudah banyak dinyanyikan artis Batak, seperti Victor Hutabarat, Trio Santana, Mangaloksa Trio, Trio Century, Andy Trio, bahkan Edo Kondologit. Setiap mereka membawakan lagu ciptaan saya ini, mereka selalu permisi dan demikian juga royaltynya turut mengalir. Bagi pencipta lagu yang tinggal di daerah seperti saya ini, sudah jauh lebih cukup royalty yang saya terima,”akunya dengan rendah hati.
Di tengah meledaknya lagu Ujuni Ngolukhon, Denny sudah selesai menciptakan beberapa lagu yang juga akan dibawakan oleh Putri Silitonga dalam album Putri berikutnya. “Beberapa lagu yang masih bertemakan petuah ditambah dengan lagu percintaan sudah selesai saya ciptakan, dan akan menghiasi album Putri Silitonga. Album tersebut akan segera launching, jadi saya belum bisa menyebutkan isi dan judulnya. Untuk itu kepada seluruh pencinta musik Batak di tanah air dan juga di luar negeri agar bersabar, saya berharap ciptaan saya ini bisa diterima oleh masyarakat luas seperti lagu yang pertama, bahkan kalau bisa melebihinya,”harap pria betubuh kecil ini.
Di akhir perbincangan, Denny pun berpesan kepada para pencipta lagu yang berada di daerah agar tidak berkecil hati jika hasil karyanya belum dihargai. Dan tidak perlu harus berangkat ke Jakarta baru bisa mennjdi pencipta lagu terkenal, di desa sekalipun bisa terkenal asalkan lagu itu bisa mewakili perasaan orang banyak dan bukan pribadi.
“Kalau saya mengenang masa-masa saya baru mencipta lagu, banyak kenangan pahit, karya saya banyak ditolak sama produser. Namun saya tidak menyerah dan patah semangat. Untuk itu saya mengajak teman-teman pencipta lagu yang ada di daerah agar tetap semangat dan mari berkreasi dengan lagu. Intinya adalah kesabaran, kerendaha hati dan Berserah kepada sang Pencipta,”ujar Denny mengakhiri perbincangan.
wah lagunya enak nh....
BalasHapus